Mati ??? Sudah Punya Bekal Apa
Sahabatku Majelis Ilmu Salaf. Kematian, salah satu rahasia ilmu ghaib yang
hanya diketahui oleh Allah swt. Allah telah menetapkan setiap jiwa pasti akan
merasakannya. Kematian tidak pandang bulu.
Apabila sudah tiba saatnya, malaikat pencabut nyawa akan segera menunaikan tugasnya. Dia
tidak mau menerima pengunduran jadwal, barang sedetik sekalipun. Karena
bukanlah sifat malaikat seperti manusia, yang zalim dan jahil.
“Tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan“. (Surat Ali ‘Imran Ayat 185)
“Di mana saja kamu berada, kematian
akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi
kokoh“. (Surat An-Nisa’ Ayat 78)
Manusia tenggelam dalam seribu satu kesenangan dunia, sementara ia lalai
mempersiapkan diri menyambut akhiratnya. Berbeda dengan para malaikat yang senantiasa patuh dan
mengerjakan perintah Tuhannya.
Duhai, tidakkah manusia sadar. Seandainya dia tahu apa isi neraka saat
ini juga pasti dia akan menangis, menangis dan menangis. SubhanAllah, adakah
orang yang tidak merasa takut dari neraka. Sebuah tempat penuh siksa. Sebuah negeri kengerian dan
jeritan manusia-manusia durhaka.
Neraka ada di hadapan kita, dengan apakah kita akan membentengi diri
darinya ? Apakah dengan menumpuk kesalahan dan dosa, hari demi hari, malam demi
malam, sehingga
membuat hati semakin menjadi hitam legam ? Apakah kita tidak ingat ketika itu
kita berbuat dosa, lalu sesudahnya kita melakukannya, kemudian sesudahnya kita
melakukannya ? Sampai kapan engkau jera ?
“Katakanlah: “Lari itu
sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan
jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan
kecuali sebentar saja“ (Surat Al-Ahzab Ayat 16)
Sahabatku, hanya ada 2 jenis kepastian kematian. Dan kita pasti memilih salah satu
diantaranya, Khusnul Hatimah kah? atau sebaliknya Suul Khatimah.
Su’ul khotimah hanya terjadi pada orang yang rusak batinnya, rusak
keyakinannya, serta rusak amalan lahiriahnya; yakni terhadap orang-orang yang
nekat melakukan dosa-dosa
besar dan berani melakukan perbuatan-perbuatan maksiat. Kemungkinan semua dosa
itu demikian mendominasi dirinya sehingga ia meninggal saat melakukannya,
sebelum sempat melakukan taubat dengan sungguh-sungguh.
Berbuat Syirik, Terus-menerus maksiyat, melecehkan agama, dzalim kepada esama, sombong dan
berteman dengan orang-orang jahat akan berpotensi mendatangkan su’ul khatimah.
Dan jika itu terjadi maka ayat ini akan terjadi pada pemilik statusnya
Allah berfirman yang
artinya, “(Ingatlah) hari ketika orang yang zalim itu menggigit dua tangannya, seraya
berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan yang lurus bersama Rasul.
Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan sebagai
teman akrabku” (QS. Al Furqaan [25] : 27-28)
Kesemuanya
adalah biang dari segala keburukan, bahkan akar dari semua kejahatan. Setiap
orang yang berakal hendaknya mewaspadai dan menghindarinya, demi menghindari
su’ul khotimah. Selalu
bertaubat dan merenungi diri, karena manusia memang tidak pernah terlepas dari dosa.
Sebaliknya sebuah kematian yang indah yakni Husnul Khatimah, dapat
terlihat dan dilihat. Walaupun itu juga tidak mutlak, karena yang paling tahu
hanyalah Allah Swt. Beberapa cirinya adalah :
(1) Mengucapkan kalimat tauhid laa ilaaha illallaah saat meninggal. Rasulullah
Saw bersabda, “Barangsiapa yang akhir
ucapan dari hidupnya adalah laa ilaaha illallaah, pasti masuk surga” (HR. Abu
Dawud)
(2) Meninggal pada malam Jum’at atau pada hari Jum’at. Rasulullah Saw
bersabda, “Setiap muslim yang
meninggal pada hari
atau malam Jum’at pasti akan Allah lindungi dari siksa kubur” (HR.Ahmad)
(3) Meninggal dengan dahi berkeringat. Rasulullah Saw bersabda, “Orang mukmin itu meninggal dengan berkeringat di
dahinya” (HR. Ahmad, Tirmidzi)
(4) Meninggal karena wabah penyakit menular dengan penuh kesabaran dan mengharapkan pahala dari
Allah, seperti penyakit kolera, TBC dan lain sebagainya. Wanita yang meninggal
saat nifas karena melahirkan anak. Nabi Saw bersabda, “Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan
anaknya berarti mati
syahid. Sang anak akan menarik-nariknya dengan riang gembira menuju surga” (HR.
Ahmad)
Sekali lagi, ciri tersebut bukan digunakan untuk menghakimi orang-orang
yang meninggal kemudian melabeli begitu saja. Apakah dia suul khatimah atau husnul khatimah.
Mari kita gunakan ciri-ciri tersebut untuk mempersiapkan masing-masing
dari kita untuk meng-khusnul khatimahkan kematian yang PASTI datang itu.
Semoga kita bisa mendapatkannya. Amin ya robbal alamin
No comments:
Post a Comment