Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrohmanirrohim,
Selamat pagi bagi kalian para pembaca ,dan semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberkahi waktu pagi kita semua, Jazakallahu khayron kalian masih tetap mau mengunjungi blog Majelis ilmu Salaf ini. Semoga dengan bacaan-bacaan yang telah kita baca bisa menambah khasanah ilmu agama kita,karena perintah Allah kepada Nabi Muhammad yang pertama pun berbunyi 'iqra'(Bacalah)Akhalak yang baik dan penjelasannya.
Pada halaman ini kita akan membahasa tentang Akhlak Sabar dan Tahan Uji, Karena sabar itu sangat penting sekali kita tanamkan pada diri kita,Silahkan langsung saja dibaca pembahasannya,
Sabar dan Tahan Uji
Diantara keindahan akhlak seorang
muslim adalah sabar dan tegar menghadapi gangguan karena Allah Subhanahu
wata’ala. Kesabaran adalah menahan diri
dari hal-hal yang tidak disukai ,atau tegar menghadapi hal-hal yang
tidak disukai dengan
rela dan pasrah.
Seorang muslim menahan dirinya dari yang tidak dia
sukai seperti bersusah payah melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala ,menahan diri jangan sampai bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala Yang MahaTinggi dan Mahaluhur dan benar-benar enggan
mendekatinya,meskipun secara naluri nafsunya
menginginkannya dan tergiur olehnya.
Ia juga menahan dirinya dari cobaan yang menimpa
dirinya ,sehingga tidak berputus asa datau membenci ,karena menurut ahli hikmah
(orang
bijak),”Bersedih atas hal yang telah belalu adalah penyakit ,sedangkan bersedih
atas hal yang sedang terjadi akan
melemahkan akal”, dan benci kepada takdir adalah mencela Allah Subhanahu wa
ta’ala,Dzat Yang Maha Esa, Yang MahaKuasa lagi MahaPerkasa.
Dalam Kondisi demikian ia meminta tolong dengan mengingat janji Allah
Subhanahu wa ta’ala berupa balasan yang amat baik atas berbagai ketaatan dan
yang disediakan bagi pelakunya berupa pahala yang berlimpah ruah dan ganjaran
yang sangat besar.
Juga dengan mengingat ancaman Allah Subhanahu wa ta’ala kepada orang
yang membenciNya dan yang bermaksiat kepadaNya berupa adzab yang sangat pedih
dan hukuman yang keras.Serta mengingat dengan yakin ,bahwa ketentuan takdir
Allah pasti berlaku ,dan keputusan qadha’ Allah Subhanahu wa ta’ala adalah adil dan hukumannya
pasti terlaksana ,baik seorang hamba itu
bersabar dan bersedih .Apabila dia bersabar ,maka dia mendapat
pahala,namun apabila tidak menerima(berkeluh kesah)maka dosalah yang
didapatkan.
Karena kesabaran tanpa keluh kesah itu termasuk akhlak yang diusahakan
dan diperoleh melalui berbagai macam latihan dan perjuangan ,maka seorang muslim selalu
membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala,agar dianugerahi rizki berupa kesabaran dan juga memohon diilhami kesabaran dengan
mengingat perintah-perintah yang ada dan pahala yang dijanjikan baginya .
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala
,“Hai orang-orang yang beriman ,bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiap siaga(di
perbatasan negerimu)dan bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200)
“Dan Mintalah
pertolongan (kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala) dengan sabar
dan sholat.” (Al Baqarah :45)
“Bersabarlah(hai
Muhammad) dan
tiadalah kesabaranmu itu melainkan
dengan pertolongan Allah.” (An Nahl :
127)
“Dan
bersabarlah atas apa yang menimpamu .Sesungguhnya yang demikian itu termasuk
hal-hal yang diwajibkan( oleh Allah ) (Luqman :17)
“Dan berikkanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu )
orang-orang yang apabila ditimpa musibah ,mereka mengucapkan ,’inna lillahi wa inna lillahi raji’un.’ Mereka itulah yang
mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya ,dan mereka itulah
orang-orang yang
mendapat petunjuk .” (Al
Baqarah 155-157).
“Dan
sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan .” (An-Nahl : 96)
“Barangsiapa
yang berusaha menjaga
diri,maka Allah Subhanahu wa ta’ala menjaganya ,Barangsiapa yang berusaha merasa cukup maka Allah Subhanahu wa ta’ala akan mencukupinya .Barangsiapa yang berusaha bersabar ,maka Allah akan
menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorangpun yang dianugerahi sesuatu yang lebih baik dan lebih luas melainkan
kesabaran.”( HR Muslim no 223)
Tegar menghadapi gangguan termasuk kesabaran namun lebih berat,ia meerupakan
barang berharga kaum shiddiqin dan syiar orang-orang shalih,hakikatnya yaitu jika seorang
muslim rela menderita dalam menegakkan Agama Allah Subhanahu wa ta’ala,kemudian bersabar dan tabah ,kemudian tidak
membalas keburukan kecuali dengan kebaikan ,tidak mendendam untuk diri sendiri
maupun mengutamakan diri sendiri selama
beradan dijalan Allah
Subhanahu wa ta’ala ,dan selalu siap mencari
ridah Allah Subhanahu wa ta’ala.
Contoh teladannya dalam hal ini adalah para rasul yang
shaleh ,sebab jarang diantara mereka yang tidak mendapat penderitaan
didalam menegakkan agama Allah Subhanahu wa ta’ala dan tidak mendapat ujian
dalam menempuh jalah
menuju Allah Subhanahu
wa ta’ala.
Allah mengisahkan kepada kita tentang para Rasul dan kalimat-kalimat
mereka yang tabah didalam menghadapi
penderitaan, Allah
berfirman , : “Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah padahal
Dia telah menunjukkan jalan kepada kami ,dan kami sungguh –sungguh akan
bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan itu kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja
orang-orang yang bertawakal itu berserah diri.” (Ibrahim :12)
Nabi Isa berkata
kepada kaumnya Bani israil,”Sungguh sebelumnya telah dikatakan kepadamu bahwa gigi dibalas dengan
gigi,hidung dengan hidung ,dan kini saya katakan kepadamu,janganlah kamu membalas kejahatan dengan kejahatan
,akan tetapi siapa yang menampar pipi kananmu maka persilahkan pipi kirimu kepadanya,siapa yang
mengambil bajumu(selendangmu) berikan padanya sarungmu.
Sebagian sahabat Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasalam berkata,”kami tidak
menganggap seorang itu beriman (dengan benar) jika tidak dapat bersabar atas penderitaan.
Dibawah sinar keteladanannya yang faktual dan
contoh-contoh kehidupan nyata tentang kesabaran dan ketabahan inilah kaum
Muslimin hidup didalam kesabaran,mengharap pahala dan tabah tanpa mengeluh
maupun marah ,tidak membalas yang dibenci dan kebencian ,akan tetapi membalas keburukan dengan
kebaikan ,memaafkan ,bersadar dan mengampuni .Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Tetapi orang
yang bersabar dan memaafkan sesungguhya (perbuatan yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syura
:43)
No comments:
Post a Comment