Sunday, 19 November 2017

Akhlak yang Baik dan Penjelasannya



Bismillahirromanirrohim,
Assalamuaalaikum warahmatullah wabarakatuh

Sebelumnya kami ucapakan terima kasih kepada saudara seiman yang telah bersedia mengunjungi blog kami yang berjudul majelis ilmu salaf.Alhamdulillah kami dapat melanjutkan bahasan dari kitab minhajul muslim karangan dari Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah khasanah keilmuan kita dan dapat meningkatkan iman kita kepada Allah Subhananhu wa taala







Akhlak adalah suatu  bentuk (karakter) yang kuat di dalam jiwa yang darinya muncul perbuatan yang bersifat iradyah ikhtiyariyah (kehendak pilihan) berupa baik atau buruk,indah atau jelek,sesuai pembawaannya ,ia menerima pengaruh pendidikan yang baik dan yang buruk.

Bila bentuk didalam jiwa ini dididik tegas mengutamakan kemuliaan dan kebenaran,cinta kebajikan,gemar berbuat baik,dilatih mencintai kesederhanaan ,membenci keburukan sehingga menjadi wataknya ,maka keluarlah darinya perbuatan-perbuatan yang indah dengan mudah tanpa keterpaksaan,inilah yang dimaksud akhlak yang baik.

Peerbuatan indah yang keluar dari kekuatan jiwa tanpa keterpaksaan itu disebut akhlak yang baik,seperti kemurahan hati ,lemah lembut ,sabar ,teguh,mulia,berani ,adil ,ihsan dan akhlak mulia serta kesempurnaan jiwa lainnya
Begitu juga jika ditelantarkan ,tidak disentuh oleh pendidikan yang memadai atau tidak dibantu untuk menumbuhkan unsur-unsur kebaikannya yang tersembunyi didalam jiwanya atau bahakan dididik dengan pendidikan yang bururk sehingga kejelekan menjadi kegemarannya ,kebaikan menjadi kebenciannya,dan omongan serta perbuatan tercela mengalir tanpa merasa terpaksa,maka jiwa yang demikian disebut akhlak yang buruk,perkataan dan perbuatan tercela yang keluar darinya disebut akhlak tercela,seperti ingkar janji,khianat,dusta,putus asa,tamak,kasar,kemarahan,berkata kotor dan pendorongnya.

Dari sinilah islam menjadi peneyeru pada akhlak yang baik dan mengajak kepada pendidikan akhlak dikalangan kaum muslimin,menumbuhkannya didalam jiwa mereka,menilai keimanan seseorang dengan kemuliaan akhlaknya . Allah memuji Nabinya Muhammad Sallallahu alaihi wasalam karena akhlaknya yang agung .
 Allah berfirman,
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang Agung.(Al Qalam :4)

Allah pun memerintahkannya agar berakhlak mulia,

Tolaklah (kejahatan itu )dengan cara yang lebih baik ,maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.(Fushilat:34)

Allah subhanahu wa taala menjadikan akhlak yang utama sebagai sarana memperoleh surga yang tinggi.
Sebagaimana firmannya,
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa ,yaitu orang yang menafkahkan (hartanya ),baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan(kesalahan)orang.Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(Ali Imran :133-134)

Allah mengutus Rasulnya untuk menyempurnakan akhlak ini,sehingga Rasulullah sallallahu alaihi wasalam bersabda dalam hadits,
Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia(HR al Bukhari,ahmad dan lain lain)

Rasulullah sallallahu alaihi wasalam juga bersabda menjelaslkan tentang keutamaan akhlak-akhlak yang mulia dalam sabda-sabdanya yang tidak terhitung,beliau bersabda :
Tidak ada sesuatu pun didalam timbangan (amal) yang lebih berat daripada akhlak yang baik(HR at-Tirmidzi ,no 2003 dan Abu Dawud no 4799)
Kebaikan itu adalah akhlak yang baik (HR al Bukhari)
Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya(HR al Bukhari;Muslim no 2553)
Sesungguhnya orang yang paling aku cintai diantara kalian dan paling dekat kedudukannya denganku pada Hari Kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya diantara kalian(HR at Tirmidzi no 2018)
Sesungguhnya seoranga hamba pasti mencapai derajat yang agung di akhirat dan kedudukan yang mulia dengan akhlaknya yang baik,meskipun hamba itu lemah dalam beribadah (HR ath Thabrani 1/260 ,dengan sanda jayyid)

Mungkin sekian dulu untuk pembahasan tentang akhlak yang baik dan akan kita lanjutkan pada postingan selanjutnya dengan judul Pendapat Para Salaf tentang Akhlak Yang Baik.




No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

sigma2

Comments system

[blogger][disqus][facebook]