Bismillahirrohmanirrohim.
Melanjutkan bahasan akidah seperti biasanya ,kali ini pada halaman ini kita memuat bahasan yang berjudul Mengutamakan Orang Lain dan Cinta Kebaikan (Itsar). Itsar ini harus kita tanamkan pada diri kita dan keluarga kita karena ini termasuk akhlat yang terpuji,langsung saja untuk mengetahui seberapa pentingnya Itsar ini dan beberapa dalil perintah anjuran agar Mengutamakan Orang Lain dan Cinta Kebaikan (Itsar) dibaca bahasannya dibawah, sebelumnya kami ucapkan Jazakallah khayran.
Mengutamakan Orang Lain Dan Cinta Kebaikan (Itsar)
Itsar atau
mengutamakan orang lain dan mencintai orang lain adalah termasuk akhlak seorang
muslim yang dia peroleh sebagai hasil dari pendidikan agamanya dan kebaikan
keislamannya .Karena itu seorang muslim jika mendapatkan kesempatan berbuat itsar (mengutamakan
orang lain daripada dirinya),dia akan segera melakukannya,dan melebihkan orang
lain diatas dirinya ,sehingga terkadang dia rela lapar agar orang lain
kenyang,kehausan agar orang lain(dapat )minum ,bahkan rela mati demi hidupnya orang lain. Yang demikian
ini bukan hal baru atau aneh bagi seorang islam yang jiwanya telah kenyang
dengan makna-makna kesempurnaan,yang membentuk wataknya dengan watak kebaikan
dan cinta keutamaan dan keindahan,itulah celupan Allah dan siapakah yang lebih indah celupannya
daripada celupan Allah.
Didalam melakukan itsar dan cinta kebaikan seorang muslim adalah menapak
tilas perjalananp-perjalanan orang shalih pendahulu mereka,mengikuti latihan
para generasi awal yang beuntung yang dipuji-puji Allah dalam firmannya:
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin),atas diri mereka
sendiri.Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu ).Dan siapa
yang dipelihara dari
kekikiran dirinya,mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al Hasyr :9)
Sungguh setiap akhlak seorang muslim dan setiap perihalnya yang terpuji
lagi indah adalah bersumber dari ajaran Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi
wasalam atau terilhami dari limpahan
rahmat ilahiyah.Seperti sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasalam yang dirwayatkan
imam al-Bukhari,no13;dan imam Muslim,no 45.
“Tidaklah sempurna iman seorang diantara kalian
,sehingga dia mencintai untuk saudaranya kebaikan yang dia cintai untuk dirinya
sendiri.”
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin),atas diri mereka sendiri.Sekalipun mereka
memerlukan (apa yang mereka berikan itu ).Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya,mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al Hasyr :9)
Maka perasaan seorang Muslim pada
cinta kebaikan dan suka mengutamakan orang lain daripada
mereka sendiri ,keluarga dan anak-anaknya sendiri semakin kuat dan tumbuh berkembang.
Sesungghuhnya seorang hamba itu seperti seorang muslim yang hidup dengan
(selalu)berpaut kepada Allah,lisaannya tiada berhenti selalu basah berdzikir kepadaNya ,hatinya
senantiasa bersipuh di haribaan cintaNya ,jika terbentang ketajaman
pandangannya maka terbitlah pemahamannya ,dan jika terlintas lantunan ayat
semisal darin surat al-Muzammil dan Fathir,
“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh
(balasan)Nya disisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling
besar pahalanya.”(Al-Muzzammil:20)
“Dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,mereka itu mengharapakan pereniagaan yang tidak akan
merugi ,agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah
kepada mereka dari karuniaNya .Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi Maha
mensyukuri.”(Fathir:29-30)
Maka dunia
menjadi hina dan murah dalam pandangannya,kemudian dia memilih akhirat dan
mengutamakannya .Bagi orang yang telah mencapai derajat ini,bagaimana
(mungkin)dia tidak giat dalam mendermakan hartanya dan merebut kebaikan ,serta
mengutamakan orang lain, bahwa yang dia infakkan hari ini pasti akan ditemui di hari esok yang lebih
baik dan lebih besar pahalanya.
Inilah bukti seorang muslim lebih mengutamakan orang lain (itsar) dan
mencintai kebaikan.kami paparkan dengan
sebenar-benarnya
4(Empat) buah contoh
bagi kaum yang
berpikiran lurus : Baca Empat contoh Itsar
No comments:
Post a Comment