Friday, 21 July 2017

MUJAHADAH

                                                  Mujahadah(Perang terhadap nafsu/jiwa)



Mujahadah adalah suatu keperluan












Yaitu hendaknya seorang muslim mengetahui bahwa musuh bebuyutannya adalah nafsu(diri)nya sendiri.Nafsu menurut tabi’atnya selslu condong kepada keburukan,dan lari  kebaikan serta senan-tiasa menyuruh kepada kejelekan .Allah Subhanawata’ala berfirman tentang hambanya ,

‘’Dan aku tidak membebaskan diriku( dari kesalahan),karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kebaikan.’’(Yusuf: 53)

Nafsu jiwa menyukai santai dan leha-leha dan menganggur larut bersama hawa nafsu,dilalaikan oleh keninginan sementara meskipun didalamnya terdapat kesengsaraannya
Apabaila seorang muslim mengetahui hal ini,niscaya dia akan menyiapkan dirinya kemudian mengumumkan peperangan terhadapanya,mengangkat senjata untuk memeranginya,bercita-citaa tetap untuk melawan kebodohannya dan memerangi syahwatnya.

Apabila nafsu itu menyukai leha-leha,maka dia membuatnya lelah(menmgalihkannya ke aktivitas yang positif,Ed.T). Apabila nafsu itu menginginkan syahwatnya,maka dia menghalanginya. Apabila ia teledor dalam menjalankan ketaatan atau kebaikan ,maka dia menghukum dan mencelanya,kemudian memerintahkannya untuk mengerjakan apa yang telah diteledorlannya lalu mengqadha’ apa yang telah luput atau hilang darinya.Dia menerapkan pendidikan ini kepada dirinya sehingga jiwanya menjadi tenang,bersih dan baik. Inilah tujuan mujahadah nafs (perang terhadap nafsu atau jiwa) .Firman Allah subhannawata’ala :

‘’Dan orang-orang yang berjihad untuk(mencari keridhaan) kami,benar-benar akan kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami.Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (AL-Ankabut :69)

Seorang muslim ketika memerangi nafsu(jiwanya) di jalan Allah agar jiwanya itu baik,bersih,suci,tentram dan layak menjadi pemilik kemuliaan Allah Subhannawata’ala dan Keridhaannya –Mengetahui bahwa hal itu merupakan kebiasaan orang-orang yang beriman dengan sebnearnya,maka dia akan mengikuti jalan mereka dan menelusuri jejak mereka . Rasulullah salallahu alaihi wassalam melakukan shalat malam sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak.beliau pernah ditanya mengapa melakukan seperti itu, maka beliau bersabda :
‘’Tidak senangkah aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR.al-Bukhori)

Perjuangan macam apa yang lebih besar daripada perjuangan ini,demi Allah (tidak ada),Ali pernah bercerita tentang para sahabat Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasalam ,beliau berkata ,”Demi Allah aku melihat para sahabat Muhammad dan tidak ada satupun  yang menyamai mereka ,pada pagi harinya mereka dalam  keadaan kusut,berdebu dan kekuning-kuningan(pucat pasi);sungguh mereka telah menghidupkan malam hari dengan sujud dan sholat,membaca kitab Allah denganberganti-ganti mengistirahtakan antara kaki mereka dengan dahi-dahi mereka.”Apabila disebutkan nama Allah Subhanahu wata’ala ,mereka bergoyang laksana bergoyangnya pepohonan  di hari yang berangin dan air mata mereka menetes sehingg membasahi baju mereka.

Abu ad-Darda radiallahu’anhuma berkata ,’’Seandainya kalau bukankarena tiga perkara, maka saya tidak ingin hidup meskipun sehari: Dahaga untuk Allah pada siang hari yang panas(maksudnya puasa),sujud kepada Allah pada tenga malam dan duduk-duduk dengan suatu kaum yang memilih perkataan yang paling baik sebagaimana memilih bah yang paling baik.

Umar bin Al-khaththab radiallahu’anhuma mencaci dirinya karena ketinggalan shalat ashar secara berjamaah,lalu bersedekah dengan  sebidang tanah seharga dua ratus dirhma karenanya. Abdullah bin umar Radiallahu’anhuma ketika beliau ketinggalan suatu shalat asahar secara berjamaah ,maka beliau menghidupkan malam harinya (dengan shalat malam) semalam suntuk;pada suatu hari beliau ketinggalan Shalat maghrib sehingg terbitlah bintang lalu beliau memerdekakan dua budak sahaya.


Sumber : Kitab Minhajul Muslim







No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

sigma2

Comments system

[blogger][disqus][facebook]