Monday, 24 April 2017

Mulia Dengan Islam

Mulia Dengan Islam

Islam merupakan agama terkahir dari seluruh agama yang pernah Allah turunkan ke muka bumi. Melengkapai agama samawi yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muahammad salallahualaihiwassalam. Sehingga Islam adalah satu-satunya agama yang diterima Allah dan diridhoi Allah.
Sesungguhnya agama(yang diridhai) disisi Allah hanyalah islam.Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Alkitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,karena kedengkian(yang ada diantara mereka.Barangsiapa yang kafir terhadap ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat Hisabnya.’’(QS.Ali-Imran :19)
Agama Islam diturunkan di tanah Arab saat Kebobrokan dan kehancuran moral tengah melanda bangsa Arab,membawa masyarakatnya dari zaman keterpurukan menjadi sebuah bangsa yang berperadaban.Tanpa memilih dan memilah si kaya dan si miskin,rakyat jelata,atau para raja berkulit hitam maupun berkulit putih.
Meskipun diturnkan di Tanah Arab,Arab bukanlah patokan Standard kebenaran Islam. Allah menjadikan Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman danpanduan hidup bagi seluruh manusia. Agama islam tidak pernah membedakan ras suku dan bangsa.Orang yang paling mulia disisi Islam adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah.
“...Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang orang yang paling bertakwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Mengetahui lagi maha mengenal.’’(QS.al-Hujurat:13)

          Agama Islam cocok dan bisa diterima disetiap tempat dan waktu.Namun ,sebelumnya ada dua hal yang harus diperhatikan oleh ummat islam. Pertama,dalam islam ada perkara-perkara yang bisa berubah seiring waktu dan perub ahan dinamika kehidupan manusia,perkara ini terletak pada pada perkara yang bersifat fikih dan pada perkara yang para ulama berbeda pendapat(furu’iyah),adaqpula perkara yang bersifat baku atau ushuli(dasar-dasar)yang tidak mengalami perubahan sampai kapanpun,perkara ini terletak pada perkara aqidah yang berhubungan dengan keyakinan atau keimanan.
Perbedaan yang terjadi pada perkara-perkara fikih adalah hal yang diperbolehkan dalam islam dan ini merupakan rahmat Allah bagi manusia.Sebagaimana firman Allah:
“Hai,manusia,sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal...” (QS-al-Hujurat:13)
Perbedaan yang kedua adalah perbedaan dalam masalah aqidah dan keyakinan dasar.Perkara ini tidak diperbolehkan dalam islam.Berbeda dalam perkara ini berdampak buruk bagi keimanannya. Allah berfirman:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali(Agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu(masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah ,orang-orang yang bersaudar...’’(QS.al-imran :103)
Inti kekuatan kaum muslimin ada pada persatuan dan  kesatuan mereka yang dibangun atas landasan aqidah yang benar dan sesuai Al-Qur’an dan sunnah. Selama ummat Islam bersatu dan berpedoman kepada Al-Quran dan sunnah, Agama Islam tidak akan terkalahkan oleh bangsa dan peradaban manapun.Tetapi ,ketika kaum muslimin berpecah belah dan cenderung kepada dunia maka Allah akan menghinakan kaum Muslimin di hadapan musuh-musuhnya.

Bersambung.....


Sumber: Ustadz Abu Umar Abdillah

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

sigma2

Comments system

[blogger][disqus][facebook]