BERKUMPUL DAN BERPISAH
,MEMBERIKAN WARNA ATAU TERWARNAI
Abu Hurairah ,menuturukan bahwa Rasulullah bersabda :’’Ruh-ruh itu adalah pasukan yang berkumpul (berkelompok ).(Oleh karena itu),Jika mereka saling
mengenal maka akan bersatu , dan jika saling tidak mengenal makaakan berbeda
(Berpisah). (HR.Bukhari dan Muslim)
Manusia terdiri dari jasad dan Ruh. Allah menciptakan ruh dan meniupkan
kedalam jasad manusia
sehingga ia berdetak dan bergerak. Sebagaimana barang tambang dikelompokan
berdasarkan jenisnya,demikian juga manusia.Ia
akan dikumpulkan berdasarkan jenisnya.
BERSATU KARENA IMAN
Ketika menceritakan tentang Ashabul Kahfi,Ibnu Katsir
dalam tafsirnya menyebutkan bagimana bertemunya para pemuda yang tidak saling
mengenal dan berkumpul dalam satu tempat,sepakat untuk menghindar dari fitnah
dan menjaga keimanan.
Ketika mereka melihat perbuatan kaumnya yang menyembah berhala dan
menyembelih hewan untuk berhala maka mereke menyingkir dari masing-masing
kaumnya.Awalnya ada satu pemuda yang duduk dibawah pohon,lalu datang pemuda
lain yang juga duduk ditempat tersebut.Kemudian datang lagi yang lain ikut bergabung berteduh dibawah pohon.Mereka tidak
saling mengenal satu sama lain.Mereka diam dan menyembunyikan perasaan mereka
masing-masing.Mereka takut bila salah satu dari mereka akan menyampaikannya
pada penguasa.Hingga
salah satu dari mereka membuka suara,’’Saudara-saudara,demi
Allah ,pasti ada sesuatu yang membuat kalian keluar dan mengasingkan diri dari
kaum kalian .’’Maka masing-masing mereka akhirnya berbicara
dengan jawaban yang hampir sama,yaitu,’’Aku keluar karena melihat
kebathilan yang dilakukan oleh kaumku.Sungguh haya Allah ayng berhak untuk
diibadahi dan tidak boleh dipersekutukan .Dialah Allah yang mencipttakan langit
dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya.’’
Jadilah mereka teman dekat.Mereka sepakat untuk mengambil suatu tempat
untuk beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.Kaumnya mengetahui dan melaporkannya
kepada penguasa.Mereka diintrogasi atas perbuatan mereka.Para pemuda ini
menjawab,menyampaikan al-haq dan mendakwahkannya kepada penguasa.
‘’Rabb kami adalah Rabb
seluruh langit dan bumi ;sekali-kali kami tidak menyeru selain Dia,sesungguhnya
kami kalau9menyeru dan beribadah kepada selain Allah)berarti kami telah
mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran’’
(QS.AL KAHFI:14)
Penguasa tersebut enggan untuk menerima dakwah mereka
,bahkan mengancam,sehingga para pemuda ini lari dan masuk kedalam gua.
Demikianlah fitrah manusia,ia akan berkumpul ,disatukan oleh satu kesamaan.
Tidak mungkin muslim menjadikan orang kafir sebagai teman dekat,tidak
mungkin menjadikan pemimpin dari orang kafir,tidak mungkin hidup pada
masyarakat kafir yang menentang al-haq.Yang ada adalah muslim lari dari fitnah
dan mencari pemimpin dan wilayah yang aman untuk beribadah dan mentauhidkan Allah.
BAIK BERSAMA YANG BAIK ,BURUK BERSAMA YANG BURUK
Allah ta’ala berfirman
:
‘’wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji,dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji(pula)dan
wanita-wanita yang baik untuk laki-laki
yang baik dan laki-laki yang baikn untuk wania-wanita yang baik(pula).’’ (QS. An Nuur:26)
Menjadi lebih yakin bahwa Rasulullah adalah makhluk
yang mulia maka isteri-isterinya pun semuanya mulia.Orang0orang yang mengimani danmembenarkannya
pun tergolong manusia yang mulia.Siapa saja yang mengikuti sahabat dengan baik,maka mereka bisa termasuk
kedalam golongan orang-orang yang mulia.Adapun orang yang menentang
Rasul,menghina,memusuhi,melawan dan tidak bertaubat hingga kematian mendatanginya ,maka merka termasuk
orang yang hina.Begitupula manusia hari ini yang mengikuti
mereka maka mereka berkumpul dalam kumpulan ruh yang hina.
TIDAK BISA BERSATU YANG BAIK DENGAN YANG BURUK.
Kenyataan yang
tidak bisa dipungkiri,orang yang baik tidak akan menerima perkataan atau
perbuatan yang buruk.Tidak akanmengambil sahabat dan teman yang buruk.Tidak akan mengambil isteri yang
buruk.Begitupula
sebaliknya ,orang yang buruk tidak akan menerima kebaikan dan berpasangan
dengan orang-orang yang baik.
Perkataan Ibnu Mas’ud’’jika seorang mukimin masuk ke suatu majelis,yanmg dimana pada
majelis itu terdapat
seratus orang munafiq dan satu orang mukmin,maka ia pasti datang dan duduk pada
satu orang mukmin tadi.Dan kalau orang munafiq masuk pada suatu majelis,dimana
pada maejlis itu terdapat seratus orang mukmin dan satu orang munafiq ,maka ia pasti datang dan
duduk pada seorang munafiq tadi.’’(Dikeluarkan oleh Al Askari
dalam al amtsal dari jalan ibrahim dari Abil Ahwash)
Tentukan pilihan,apakah anda ingin bersahabat dengan
orang baik sehingga
mencontoh kebaikan dan menghilangkan keburukan yang ada pada diri,sehingga bisa
memberikan warna(menunjuki pada jalan yang benar kepada yang lain) atau
bersahabat dengan orang buruk sehingga hilang kebaikan yang ada pada diri dan
terwarnai dengan keburukan-keburukan
mereka
Sumber: Abu Umar Abdillah
👍
ReplyDelete👍
ReplyDelete