Monday, 27 November 2017

Empat Contoh Itsar Kamu Terdahulu

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh Bissmillahirrohmanirrohim, Istilah Itsar dalam keseharian mungkin sudah tidak asing lagi, tapi-untuk mengamalkannya tidak semua orang dapat melakukannya kecuali hamba Alloh yang ikhlash. Itsar adalah akhlaq mulia yang sudah jarang kita temui, apalagi di zaman modern, masa di mana orang lebih mementingkan kehidupan dunia yang fana daripada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Padahal akhlaq ini telah menjadi kebiasaan salafus shalih. Sudah seharusnya kita menjadikan mereka sebagai teladan hidup. Sungguh ironis, jika sifat mulia ini mulai terkikis dari diri kaum muslimin, seolah-olah sifat ini merupakan hal yang baru. Akankah sikap ini kembali menjadi melekat dikalangan kaum muslimin kembali? Pada bahasan sebelumnnya telah kita jelaskan apa itu Itsar,dan pada halaman ini kami membagikan empat contoh Itsar yang telah dilakukan oleh umat terdaulu yang sangat mulia sekali,

  


Inilah bukti seorang muslim lebih mengutamakan orang lain (itsar) dan mencintai kebaikan.kami paparkan dengan sebenar-benarnya 4(Empat) buah contoh bagi kaum yang berpikiran lurus : 1.Didalam gedung “Dar’an-Nadwah”para petinggi kaum quraisy telah sepakat pada usulan Abu Murrah semoga Allah melaknatnya yang memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasalam dengan menyergap dirumah beliau. Berita penyergapan yang keji ini sampai kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasaslam dan Belia telah mendapat izin untuk berhijrah dan Beliau bermaksud melaksanakannya.Beliau mencari seseorang yang bersedia tidur ditempat beliau pada malam hari untuk mengelabui orang-orang yang sedang mengepeung untuk menyergap beliau .Beliau menyelinap meninggalkan rumah ,membiarkan mereka menunggu Beliau bangun dari tempat tidur .Beliau menjumpai anak pamannya,seorang pemuda yang telah masuk islam,yaitu Ali Bin Abi Thalib yang cocok untuk menjadi tebusan dan kurban,maka ditawarkanlah urusan ini kepadanya ,tanpa ragu-ragu Ali menghaturkan jiwanya sebagai tebusan bagi Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasalam,Ali segera tidur di tilam Rasul sallallahu ‘alaihi wasalam,dia tidak tahu kapan tangan-tangan yang haus darah itu melemparkannya untuk memainkannya dengan pedang-pedang mereka bagai laki-laki memainkan bola,Ali tidur (Di tempat tidur Rasulullah) demi mengutamakan agar Rasulullah tetap selamat ,dia yang masih muda sangat bertidak mengagumkan,memberikan teladan yang baik dalam pengorbanan dan Itsar Demikianlah seorang Muslim,dia suka berderma sampai pada jiwanya sendiri,sedangkan dermawan dengan mengorbakan jiwa adalah puncak dari kedermawanan.

 2. Hudzaifah al-Adawi berkata ,Disaat perang Yarmuk ,aku berangkat mencari anak pamanku ,aku akan memberinya minum dan aku usap wajahnya dengan air ,kemudian aku menemukannya,dan aku bertanya,”Aku beri minum kamu?”Ia memberi isyarat setuju .Tiba-tiba terdengar seorang lelaki merintih,”Ah,ah !”Maka anak pamanku memberi ku insyarat agar membawakan air kepadanya,maka aku datangi orang itu, ternyata dia adalah Hisyam bin Ash. Aku bertanya,”Aku beri minum kamu?” Kemudian dia mendengar orang merintih “Ah ,ah!”Maka aku datangi dia,namun dia telah meninggal,kemudian aku kembali kepada Hisyam,namun dia telah meninggal pula,segera aku kembali kepada anak pamanku,ternyata dia telah meninggal pula,semoga Allah merahmati mereka semua. Begitula tiga syuhada yang mulia itu memberikan contoh yang setinggi-tingginya dalam berItsar,mengutamakan dan mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri ,memang begitulah perilaku seorang Musli didalam hidupnya.

 3.Di kisahkan bahwa tiga puluhan orang berkumpul pada al-Hasan al-Anthaki,disitu hanya ada beberapa gumpalan roti yang tidak cukup mengeyangkan mereka ,maka mereka memotong-motongnya dan memadamkan lampu,kemudian berkumpul untuk makan bersama-sama,ketika wadah roti itu diangkat,didapati roti-roti itu masih tetap utuh,tidak berkurang sedikit pun,karena tidak ada seorang pun yang mau makan diantara mereka ,karena saling mengutamakan yang lainnya daripada dirinya sendiri,sehingga semuanya tidak makan. Demikianlah Itsar, saling mengutamakan dari setiap muslim yang lapar diantara sesama mereka ,maka mereka semua menjadi ahli itsar ,orang-orang yang mengutamakan orang lain .

4. Diberitakan bahwa Basyar bin al-Harits didatangi seorang waktu sakit menjelang kematiannya,orang itu mengadukan kebutuhan kepadanya ,maka dia melepas bajunya yang dia pakai lalu dia berikan kepada orang itu ,lalu Basyar meminjam sebuah baju yang dia mati dalam keadaan mengenakannya. Inilah empat potret hidup sebagai contoh akhlak bagi orang Islam di dalam Itsar dan cinta kebaikan,kami mengingatkannya disini,agar jiwa kaum Muslimin melintas kembali kesana,memenuhinya dengan cinta kebaikan dan itsar serta menyampaikan penunaian risalah akhlak yang teladan didalam kehidupan ,itulah muslim yang menjadi pelopor sebelum yang laiinya.

Mengutamakan Orang Lain dan Cinta Kebaikan (Itsar)

Assalamualaikum warahmatullah wabaraktuh

Bismillahirrohmanirrohim.

Melanjutkan bahasan akidah seperti biasanya ,kali ini pada halaman ini kita memuat bahasan yang berjudul Mengutamakan Orang Lain dan Cinta Kebaikan (Itsar). Itsar ini harus kita tanamkan pada diri kita dan keluarga kita karena ini termasuk akhlat yang terpuji,langsung saja untuk mengetahui seberapa pentingnya Itsar ini dan beberapa dalil perintah anjuran agar Mengutamakan Orang Lain dan Cinta Kebaikan (Itsar) dibaca bahasannya dibawah, sebelumnya kami ucapkan Jazakallah khayran.





Mengutamakan Orang Lain Dan Cinta Kebaikan (Itsar)

Itsar atau mengutamakan orang lain dan mencintai orang lain adalah termasuk akhlak seorang muslim yang dia peroleh sebagai hasil dari pendidikan agamanya dan kebaikan keislamannya .Karena itu seorang muslim jika mendapatkan kesempatan berbuat itsar (mengutamakan orang lain daripada dirinya),dia akan segera melakukannya,dan melebihkan orang lain diatas dirinya ,sehingga terkadang dia rela lapar agar orang lain kenyang,kehausan agar orang lain(dapat )minum ,bahkan rela mati demi hidupnya orang lain. Yang demikian ini bukan hal baru atau aneh bagi seorang islam yang jiwanya telah kenyang dengan makna-makna kesempurnaan,yang membentuk wataknya dengan watak kebaikan dan cinta keutamaan dan keindahan,itulah celupan Allah dan siapakah yang lebih indah celupannya daripada celupan Allah.

Didalam melakukan itsar dan cinta kebaikan seorang muslim adalah menapak tilas perjalananp-perjalanan orang shalih pendahulu mereka,mengikuti latihan para generasi awal yang beuntung yang dipuji-puji Allah dalam firmannya:
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin),atas diri mereka sendiri.Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu ).Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al Hasyr :9)

Sungguh setiap akhlak seorang muslim dan setiap perihalnya yang terpuji lagi indah adalah bersumber dari ajaran Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasalam atau terilhami  dari limpahan rahmat ilahiyah.Seperti sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasalam yang dirwayatkan imam al-Bukhari,no13;dan imam Muslim,no 45.
“Tidaklah sempurna iman seorang diantara kalian ,sehingga dia mencintai untuk saudaranya kebaikan yang dia cintai untuk dirinya sendiri.”
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin),atas diri mereka sendiri.Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu ).Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al Hasyr :9)

Maka perasaan seorang  Muslim pada cinta kebaikan dan suka mengutamakan orang lain  daripada mereka sendiri ,keluarga dan anak-anaknya sendiri semakin  kuat dan tumbuh berkembang.

Sesungghuhnya seorang hamba itu seperti seorang muslim yang hidup dengan (selalu)berpaut kepada Allah,lisaannya tiada berhenti selalu basah berdzikir kepadaNya ,hatinya senantiasa bersipuh di haribaan cintaNya ,jika terbentang ketajaman pandangannya maka terbitlah pemahamannya ,dan jika terlintas lantunan ayat semisal darin surat al-Muzammil dan Fathir,
“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)Nya disisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.”(Al-Muzzammil:20)
“Dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,mereka itu mengharapakan pereniagaan yang tidak akan merugi ,agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya .Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi Maha mensyukuri.”(Fathir:29-30)
Maka dunia menjadi hina dan murah dalam pandangannya,kemudian dia memilih akhirat dan mengutamakannya .Bagi orang yang telah mencapai derajat ini,bagaimana (mungkin)dia tidak giat dalam mendermakan hartanya dan merebut kebaikan ,serta mengutamakan orang lain, bahwa yang dia infakkan hari ini pasti akan ditemui di hari esok yang lebih baik dan lebih besar pahalanya.


Inilah bukti seorang muslim lebih mengutamakan orang lain (itsar) dan mencintai kebaikan.kami paparkan dengan sebenar-benarnya 4(Empat) buah contoh bagi kaum yang berpikiran lurus : Baca Empat contoh Itsar  




Saturday, 25 November 2017

Sabar Dan Tahan Uji


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrohmanirrohim,

Selamat pagi bagi kalian para pembaca ,dan semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberkahi waktu pagi kita semua, Jazakallahu khayron  kalian masih tetap mau mengunjungi blog Majelis ilmu Salaf ini. Semoga dengan bacaan-bacaan yang telah kita baca bisa menambah khasanah ilmu agama kita,karena perintah Allah kepada Nabi Muhammad yang pertama pun berbunyi 'iqra'(Bacalah)Akhalak yang baik dan penjelasannya
Pada halaman ini kita akan membahasa tentang Akhlak Sabar dan Tahan Uji, Karena sabar itu sangat penting sekali kita tanamkan pada diri kita,Silahkan langsung saja dibaca pembahasannya,









 Sabar dan Tahan Uji

Diantara keindahan akhlak seorang muslim adalah sabar dan tegar menghadapi gangguan karena Allah Subhanahu wata’ala. Kesabaran adalah menahan diri  dari hal-hal yang tidak disukai ,atau tegar menghadapi hal-hal yang tidak disukai dengan rela dan pasrah.
Seorang muslim menahan dirinya dari yang tidak dia sukai seperti bersusah payah melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala ,menahan diri jangan sampai bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala Yang MahaTinggi dan Mahaluhur dan benar-benar enggan mendekatinya,meskipun secara naluri nafsunya  menginginkannya dan tergiur olehnya.
Ia juga menahan dirinya dari cobaan yang menimpa dirinya ,sehingga tidak berputus asa datau membenci ,karena menurut ahli hikmah (orang bijak),”Bersedih atas hal yang telah belalu adalah penyakit ,sedangkan bersedih atas hal yang sedang terjadi  akan melemahkan akal”, dan benci kepada takdir adalah mencela Allah Subhanahu wa ta’ala,Dzat Yang Maha Esa, Yang MahaKuasa lagi MahaPerkasa.
Dalam Kondisi demikian ia meminta tolong dengan mengingat janji Allah Subhanahu wa ta’ala berupa balasan yang amat baik atas berbagai ketaatan dan yang disediakan bagi pelakunya berupa pahala yang berlimpah ruah dan ganjaran yang sangat besar.
Juga dengan mengingat ancaman Allah Subhanahu wa ta’ala kepada orang yang membenciNya dan yang bermaksiat kepadaNya berupa adzab yang sangat pedih dan hukuman yang keras.Serta mengingat dengan yakin ,bahwa ketentuan takdir Allah pasti berlaku ,dan keputusan qadha’ Allah Subhanahu wa ta’ala adalah adil dan hukumannya pasti terlaksana ,baik seorang hamba itu  bersabar dan bersedih .Apabila dia bersabar ,maka dia mendapat pahala,namun apabila tidak menerima(berkeluh kesah)maka dosalah yang didapatkan.
Karena kesabaran tanpa keluh kesah itu termasuk akhlak yang diusahakan dan diperoleh melalui berbagai macam latihan dan perjuangan ,maka seorang muslim selalu membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala,agar dianugerahi rizki berupa kesabaran dan juga memohon diilhami kesabaran dengan mengingat perintah-perintah yang ada dan pahala yang dijanjikan baginya .
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala
,Hai orang-orang yang beriman ,bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga(di perbatasan negerimu)dan bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala supaya kamu beruntung. (Ali Imran: 200)
Dan Mintalah pertolongan (kepada Allah Subhanahu wa ta’ala) dengan sabar dan sholat. (Al Baqarah :45)
Bersabarlah(hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu  melainkan dengan pertolongan Allah. (An Nahl : 127)
Dan bersabarlah atas apa yang menimpamu .Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan( oleh Allah ) (Luqman :17)
Dan berikkanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu ) orang-orang yang apabila ditimpa musibah ,mereka mengucapkan ,inna lillahi wa inna lillahi rajiun. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya ,dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk .  (Al Baqarah 155-157).
Dan sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan . (An-Nahl : 96)
Barangsiapa yang berusaha menjaga diri,maka Allah Subhanahu wa ta’ala menjaganya ,Barangsiapa yang berusaha merasa cukup maka Allah Subhanahu wa ta’ala akan mencukupinya .Barangsiapa yang berusaha bersabar ,maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorangpun yang dianugerahi sesuatu  yang lebih baik dan lebih luas melainkan kesabaran.( HR Muslim no 223)

Tegar menghadapi gangguan termasuk kesabaran namun lebih berat,ia meerupakan barang berharga kaum shiddiqin dan syiar orang-orang shalih,hakikatnya yaitu jika seorang muslim rela menderita dalam menegakkan Agama Allah Subhanahu wa ta’ala,kemudian bersabar dan tabah ,kemudian tidak membalas keburukan kecuali dengan kebaikan ,tidak mendendam untuk diri sendiri maupun mengutamakan diri sendiri  selama beradan dijalan Allah Subhanahu wa ta’ala ,dan selalu siap mencari ridah Allah Subhanahu wa ta’ala.

Contoh teladannya dalam hal ini adalah para rasul yang shaleh ,sebab jarang diantara mereka yang tidak mendapat penderitaan didalam  menegakkan agama Allah Subhanahu wa ta’ala dan tidak mendapat ujian dalam menempuh jalah menuju Allah Subhanahu wa ta’ala.

Allah mengisahkan kepada kita tentang para Rasul dan kalimat-kalimat mereka yang tabah didalam  menghadapi penderitaan, Allah berfirman , : Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami ,dan kami sungguh sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan  itu kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri. (Ibrahim :12)

Nabi Isa  berkata kepada kaumnya Bani israil,Sungguh sebelumnya telah  dikatakan kepadamu bahwa gigi dibalas dengan gigi,hidung dengan hidung ,dan kini saya katakan kepadamu,janganlah kamu membalas kejahatan dengan kejahatan ,akan tetapi siapa yang menampar pipi kananmu maka persilahkan pipi kirimu kepadanya,siapa yang mengambil bajumu(selendangmu) berikan padanya sarungmu.
Sebagian sahabat Rasulullah sallallahu alaihi wasalam berkata,kami tidak menganggap seorang itu beriman (dengan benar) jika tidak dapat bersabar atas penderitaan.

Dibawah sinar keteladanannya yang faktual dan contoh-contoh kehidupan nyata tentang kesabaran dan ketabahan inilah kaum Muslimin hidup didalam kesabaran,mengharap pahala dan tabah tanpa mengeluh maupun marah ,tidak membalas yang dibenci dan kebencian ,akan tetapi membalas keburukan dengan kebaikan ,memaafkan ,bersadar dan mengampuni .Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhya (perbuatan yang demikian itu  termasuk hal-hal yang diutamakan. (Asy-Syura :43)

Disqus Shortname

sigma2

Comments system

[blogger][disqus][facebook]