Sunday 27 January 2019

Penghapus Dosa


Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh


Halaqah Sislsilah 05.6
Penghapus Dosa



Setiap anak adam pasti memiliki dosa,oleh karena itu seorang muslim hendaknya mengetahui perkara-perkara yang bisa menghapus dosa tersebut supaya dia keluar dari dunia dalam keadaan sebersih mungkin dari dosa
Empat perkara yang apabila diamalkan dapat menghapus dosa seseorang,Yang pertama adalah Taubat Nasuha
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Ra.bb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". QS At-Tahrim 8



Taubat yang nasuha adalah taubat yang terpenuhi tiga syarat yaitu penyesalan yang mendalam,meningggalkan kemakasiatan tersebut dan bertekat kuat untuk tidak melakukannya dimasa yang akan datAng. Apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain maka hendaknya segera menunaikan hak tersebut dan segera minta dihalalkan,apabila berupa harta maka segera dikembalikan hartanya,dan apabila berupa kehormatan maka hendaknya segera meminta maaf.

Yang Kedua memperbanyak memohon marghfiroh dari Allah Subhanahu wa ta’ala, dan makna memohon maghfiroh adalah yang pertama memohon supaya ditutupi dosanya dari manusia kemudian memohon suopaya dosa-dosa tersebut dihapus oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sehingga tidak di adzab dengan dosa yang  sudah di lakukan

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Demi Allah aku beristighfar kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan bertaubat kepadaNya didalam sehari lebih dari 70 kali” HR. Bukhari

Yang ketiga adalah beramal saleh
Allah berfirman :
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ

“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”.- QS Hud 114

Yang keempat  adalah bersabar ketika ditimpa musibah
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa seorang muslim kecuali Allah Subhanahu wa ta’ala akan menghapus dengan musibah tersebut dosanya sampai apabila dia terkena duri’ HR. Bukhari & Muslim

Oleh karena itu janganlah seorang muslim berputus asa atas dosa – dosa yang telah dia lakukan,perbaikilah amal di sisa umur yang ada. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala Al Ghafurrurahim mengampuni dan menutupi dosa – dosa kita yang telah lalu

Itulah yang bisa kita sampaikan,
Wassalamu’alikum warahmatullah wabarakatuh, Saudaramu Abdullah Roy di kota Al-Madinah

Menjalankan Perintah Allah Bekal Menuju Akhirat


Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh


Halaqah Silsilah 5.03
Menjalankan Perintah Allah Bekal Menuju Akhirat



Perintah Allah apabila dijalankan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasullullah maka akan menjadi hasanah atau pahala dan bekal menuju akhirat bagi seorang hamba. Perintah yang paling cinta Allah adalah apa yang Allah wajibkan Rasullullah bersabda, Allah berkata :

Dan tidaklah hambaKu bertaqarrub kepadaku dengan sesuatu yang lebih aku cintai dari apa yang telah aku wajibkan atasnya HR. Bukhari

Oleh karena itu seorang muslim hendaknya memperhatikan kewajiban-kewajiban yang telah Allah wajibkan atasnya dan melaksanakan kewajiban  tersebut dengan sebaik-baiknya.Kewajiban disini adalah yang berkaitan dengan hak-hak Allah yaitu bertauhid,Sholat lima waktu,puasa ramadhan ,membayar zakat,haji bagi yang mampu dan ada juga  yang berkaitan dengan hak makhluk seperti menafkahi orang yang menjadi tanggungan,berbakti kepada orang tua dan lain –lain.

Apabila seorang hamba memiliki waktu dan kemampuan maka hendaknya dia menambah bekal dengan berbagai macam amal shaleh yang mustahab (di sunnahkan) seperti shalat sunnah,puasa sunnah, shodaqoh sunnah,membaca Al-Qur’an dan lain-lain.

Memilih diantara amalan tersebut yang bisa dekerjakan dengan baik dan dikerjakan secara terus-menerus( Istiqomah).
Diantara amalan yang paling besar pahalanya adalah dengan menuntut ilmu,Dzikrullah, berjihad dijalan Allah,memilik akhlak yang baik,berdakwah dijalan Allah dan lain-lain.

Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi kewajibannya sehingga tidak bisa mengerjakan sesuatu yang mustahab(di sunnahkan) maka dia mendapat udzur untuk tidak melakukannya. Adapun seseorang yang sibuk dengan sesuatu yang mustahab(di sunnahkan) kemudian dial alai dari kewajibannya maka orang tersebut adalah orang yang tertipu

Mintalah pertolongan kepada Allah di dalam beramal dan mintalah kepadaNya supaya amalan tersebut diterima.

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Friday 25 January 2019

Bekal Perjalanan Menuju Akhirat


Bissmillahirrohmanirrohim,
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Selamat pagi sahabat majelis ilmu, semoga Allah beri keberkahan di waktu pagi kita. Setelah kemarin kita post Halaqah ke 1(Makna Dalil Beriman Kepada Hari Akhir) dari Silsilah ke liama yaitu Beriman kepada Hari Akhir Dibawah ini kita lanjutkan pembahasan tentang Bekal Perjalanan Menuju Akhirat.


Halaqah 2,

Bekal Perjalanan Menuju Akhirat

Perjalanan menuju negeri akhirat adalah perjalanan yang sangat panjang,seorang hamba membutuhkan bekal yang cukup untuk sampai kesurga Allah dengan selamat.Bekal tersebut adalah Taqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.




Allah Suhanahu wa ta’ala berfirman :
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafas, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kalian kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku,hai orang-orang yang berakal..” (Al-Baqarah: 197)



Bertaqwa kepada Allah adalah melaksanakan perintah Allah berdasarkan dalil yang shahih dengan niat mengharap pahala dari Allah dan menjauhi kemaksiatan kepada Allah berdasarkan dalil yang shahih,karena takut dengan Adzab Allah Subhanahu wa ta’ala.


Orang yang bahagia kelak adalah orang yang bersabar di dunia ini,dia Istiqomah untuk mengumpulkan bekal yang cukup bagi perjalanan yang panjang tersebut. Merekalah orang-orang yang tidak akan takut dengan apa yang akan mereka hadapi dan mereka tidak akan sedih dengan apa yang mereka tinggalkan.


Allah Subhanahu wa ta’ala Berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS. Al-Ahqaf : 13)

Dan orang-orang yang celaka di Akhirat adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya selama di dunia dan dia lalai dengan Hari Pembalasan.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ يُحِبُّونَ ٱلْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَآءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًا

Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat). (Al-Insan 27 )


Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.



Disqus Shortname

sigma2

Comments system

[blogger][disqus][facebook]